Para narasumber dari Jakarta dan Brussels mendiskusikan inovasi saat ini, tantangan, dan peluang yang dapat digali di masa depan. MilenialHub yang diadakan oleh MilenialFest yang berbasis di Indonesia dan PPI Belgia ternyata disimak pula oleh diaspora Indonesia dari seluruh dunia.
JAKARTA dan BRUSSELS, 18 April 2021 – Sembari ngabuburit atau
menunggu waktu berbuka puasa, sekumpulan anak muda saling berdiskusi dan
menyimak gagasan dari para narasumber yang terdiri dari akademisi, anak muda
pelaku startup, dan high government officials setingkat
menteri.
Acara diawali
dengan sambutan dari Ketua PPI Belgia Nadya Immanuella dan CEO MilenialFest
Danial Iskandar. Keduanya merasa bersemangat karena antusiasme pembicara dan
pesert ayang hadir. Kegiatan n ini diikuti secara interaktif di Zoom oleh total
peserta mencapai 400 orang dan di-relay ke
YouTube dan disaksikan lebih dari 600 orang.
Kemudian, dua mahasiswa
Indonesia di Belgia, Rania dan Basyiruddin turut menyapa para peserta dan
menceritakan pengalaman mereka menjalankan ibadah puasa di negara yang menjadi
markas Uni Eropa tersebut. Saat ini, mereka menjalani puasa selama 15 jam.
“Saya kangen jajanan buka puasa,
terutama gorengan,” curhat Rania. Sementara, Basyir mengaku rindu salat tarawih
berjamaah.
Sambutan pembuka
disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luxemburg dan Uni
Eropa Andri Hadi. Andri mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini, khususnya
karena topik yang dibahas terkait pengembangan sumber daya manusia. “PPI Belgia
dan MilenialFest mampu menghadirkan narasumber yang sangat kapabel. Saya
optimis MilenialHub akan menginspirasi kita semua untuk mewujudkan connectivity antara local talent dan global
heroes. Hal tersebut tidak terlepas dari kehadiran dua menteri milenial dan
sahabat saya Prof. Tegoeh dari KU Leuven,” ungkap Andri.
Kehadiran Erick Thohir dan Muhammad Lutfi
Dua menteri di
Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan
Muhammad Lutfi ikut hadri menjadi pembicara di MilenialHub.
Erick yang juga
Ketua Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN)
membuka materinya dengan memaparkan progres penanganan Covid-19 di Indonesia
yang menurutnya sudah ada pada capaian yang positif dan promising.
Pendiri grup media
Mahaka ini juga mengajak milenial untuk terjun menjadi wirausaha dan turut
membuka lapangan kerja baru. “Saya ingin menggelitik adik-adik, saya ingin
tantang agar berpartisipasi dalam job
creation. Jangan mengandalkan pemerintah saja,” ungkapnya.
Yang menarik, Erick juga menyampaikan rencananya, yakni agar perusahaan BUMN
membeli peternakan di Belgia. Erick langsung meminta Dubes Andri Hadi untuk
mencarikan peternakan sapi tersebut, agar pemerintah Indonesia tidak hanya
impor daging, namun dapat memiliki produknya dari hulu.
Sementara itu,
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, memaparkan performa komoditas unggulan
ekspor yang dimiliki Indonesia. Menurut Lutfi, ekspor Indonesia masih
didominasi sektor manufaktur. Selain itu, Lutfi juga mengungkap, bahwa
komoditas dari UMKM belum menyeluruh sehingga masih minim yang dapat ikut dalam
gelombang ekspor.
“Sekarang Kemendag
sedang memberikan kampanye bukan hanya memperbaiki kualitas dan networknya dan
membantu pendanaan atau modal capitalnya agar pelaku-pelaku ekonomi baru
terutama milenial bisa jadi penggerak ekonomi nasional. Salah satunya dengan
ekspor,” tutur Lutfi.
Selain itu, Lutfi
juga memaparkan lansekap ekonomi dunia pada tahun 2045, termasuk masih kuatnya
cengkraman Cina di ekonomi global, kebutuhan vaksinasi global untuk mendapai herd immunity, dan tren mata uang crypto dan bitcoin.
Yang menarik, Lutfi
menuturkan, ancaman jika Gross Domestic
Product Indonesia tidak bertumbuh, sehingga milenial Indonesia nanti akan
ikut terjebak dalam middle income trap.
“Challenge yang akan datang, dari US$ 4000 ini harus tumbuh US$ 12.500
sebelum demografi bonus kita habis. Melihat hitung-hitungan, bonus demografi
kita akan habis pada 2038,” kata Lutfi.
Sesi Talkshow
MilenialHub 2021
diisi dengan dua sesi talkshow yang
mengusung topik talenta global dan sosok yang berpengaruh dalam industri
kreatif. Talkshow pertama menghadirkan VP Mandalika GP Associations Cahyadi
Wanda, Associate Professor KU Leuven Brussels Tegoeh Tjahjowidodo, Ketua
Indonesia e-Commerce Association (IdEA) Bima Laga, dan Program Manager Google
Asia Pacific Andari Gusman.
Pembicara pertama,
Cahyadi Wanda, berbagi rencana dan progres kompleks turisme terpadu di
Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Selain sirkuit balap motor MotoGP, hingga 2024,
Mandalika juga akan memiliki track
tambahan untuk balap mobil, lapangan golf untuk pelaksanaan kompetisi setara
PGA dan theme park. Menurut Cahyadi,
sirkuit kelas dunia dan berbagai fasilitas pendukung dapat menjadi ajang
pembuktian komitmen Indonesia dalam mewujudkan fasilitas dan event olahraga kelas dunia, sebagaimana
yang sudah pernah dilakukan dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 silam.
Sementara itu,
perwakilan akademisi, Tegoeh Tjahjowidodo mengulas industri 4.0 dan kaitannya
dengan latar belakang pekerjaannya saat ini di bidang industrial engineering. Menurut Tegoeh, perkembangan industri
memungkinkan milenial merambah beberapa sektor, karena ada kebutuhan akan multidisciplinary aspects dalam menghadirkan solusi atau inovasi yang relevan.
Berbicara inovasi,
Andari Gusman juga membagi pengalamannya. Dengan tanggung jawab sebagai Program
Manager membawahi 13 negara di Asia Pacific, Andari lalu berkantor di
Singapura. “Singapura sudah menjadi salah satu technology hub yang mampu meng-attract talenta terbaik, lalu
menyediakan policy yang kondusif,
serta memiliki world class infrastructure
di bidang IT,” ungkap lulusan termuda Tuft
University Massachusetts, Amerika Serikat ini.
Kemudian,
sesi talkshow ditutup dengan paparan
Ketua Umum IdEA Bima Laga. Mantan VP di Bukalapak ini menyatakan, saat ini
jumlah UMKM di Indonesia mencapai 59,2 juta, namun faktanya masih ada gap teknologi, sehingga UMKM yang go digital baru 8 juta. Padahal,
teknologi membuat produk dan kapasitas pelaku UMKM bisa lebih dimaksimalkan.
Pemasaran ke ranah global pun menanti produk lokal yang memiliki potensi.
Pada
sesi talkshow kedua tentang local creative heroes, MilenialFestPada
sesi talkshow kedua tentang local creative heroes, MilenialFest menghadirkan
para talenta muda dari Indonesia dan Belgia. Para pembicara di sesi kedua yakni
CEO Vokraf Fina Silmi, CEO Too Good to Go Belgia Franco Prontera, serta CEO dan
Co-Founder Amartha Andi Taufan Garuda Putra.
Vokraf
adalah startup EduTech Indonesia yang
telah menjadi mitra platform edukasi online pada inisiatif besar dari
pemerintah yakni Kartu Prakerja dan UMKM Go Online dari Kementerian BUMN. Fina
yang juga lulusan Institut Teknologi Bandung membagi kisahnya membangun Vokraf
sekaligus kebanggaan dari segenap keluarga besar Vokraf karena telah memberi impact pada pembangunan sumber daya
manusia di Indonesia.
Sementara itu, berbicara secara virtual dari London, Franco Prontera memberikan
latar belakang berdirinya Too Good to Go (TGTG). TGTG adalah inisiatif anak
muda global yang telah established di
berbagai negara, termasuk di Belgia. Inisiatif ini berbentuk aplikasi mobile yang memungkinkan pelaku usaha food and beverages tersambung dengan
mereka yang memerlukan makanan. Solusi yang diupayakan TGTG bertujuan
mengurangi food waste, menjaga
keseimbangan lingkungan, dan yang terpenting membantu mereka yang memerlukan
makanan.
MlenialHub
ditutup dengan sharing dari Andi
Taufan Garuda Putra. Andi yang merupakan lulusan Harvard menyatakan, “Amartha
dibangun untuk menghubungkan mereka yang ingin berinvestasi sosial namun tidak
memiliki wadah.” Amartha memiliki target untuk mengumpulkan Rp 500 miliar untuk
disalurkan untuk usaha masyarakat desa.
Tentang
MilenialHub
MilenialHub adalah program kerja sama antara MilenialFest dengan perkumpulan
pelajar Indonesia di luar negeri maupun dengan komunitas berbasis anak muda
lainnya. Pada seri pertama, MilenialHub bekerja sama dengan PPI Belgia dan
menghadirkan sesi talkshow dan inspiring speech, tempat bertemunya
gagasan lokal yang berwawasan global.
Informasi mengenai MilenialHub seri pertama lewat Instagram @milenialfest dan
@ppibelgia.
Foto kegiatan dapat diakses di: https://drive.google.com/drive/folders/1KuiYY_zBJNAiddlHPkbjxdZktQbToi8l?usp=sharing
Video kegiatan dapat diakses di:
https://www.youtube.com/watch?v=J3rVHF1_RaM&t=5477s