Kuliah di Belgia: Self-funding Study

Belgia, seperti halnya Prancis, Jerman, dan lainnya, menetapkan biaya kuliah yang cukup terjangkau jika dibandingkan negara Anglophone seperti UK, Kanada, Australia, dll. Biaya kuliahnya sendiri, dapat dikatakan hampir sama dengan biaya kuliah untuk studi master dan doktoral di Indonesia.

Tapi, pernyataan terjangkau atau tidak itu juga sangat relatif! Kita bisa hitung sendiri dengan meninjau faktor pembanding seperti biaya kuliah, biaya hidup, pengalaman dan ilmu yang didapatkan.

Idealnya mencari info sekolah dimulai 1 tahun sebelum berangkat, namun apabila keinginan untuk sekolah datang mendadak, maka rajin lah bertanya pada pihak-pihak yang bersangkutan, seperti universitas yang dituju via admission, pihak kedutaan Belgia (untuk visa), pihak kepolisian (SKCK), dan pihak lainnya! 😉

Hal-hal yang perlu diketahui sebelum mendaftar ke universitas

  • Jangan hanyak cek di satu universitas saja, tapi cek juga jurusan yang sama di universitas lain. Ada banyak kemungkinan yang terjadi, misalnya jurusan yang kamu inginkan di univeritas A dan B memiliki kurikulum yang berbeda, atau mungkin biaya kuliah berbeda dengan kurikulum yang sama. Jadi kita punya banyak perbandingan sebelum memilih.
  • Ketahui lah dengan benar prosedur, syarat dan tanggal penting pendaftaran. Sebagai contoh, apakah sertifikat IELTS boleh menyusul? Apakah harus mengirim dokumen via post atau cukup dengan online dll. Jangan sungkan dan letih untuk mengontak pihak kampus, meskipun kadang dijawab 2 minggu kemudian, kita harus tetap semangat!
  • Untuk mengetahui biaya kuliah secara lengkap, pergi lah ke situs resmi universitas yang kamu tuju, dan temukan penjabaran biaya (mahasiswa internasional) dalam sub-topik Â¨tuition fee¨. Jika ada kesempatan, hubungi lah pihak admission kampus untuk memastikan hitungan-hitungan kamu benar!
  • Biaya hidup yang diperlukan sangat bervariasi, tergantung dari gaya hidup kita masing-masing. Akan tetapi harga rata-rata kosan adalah €400-600 dan biaya sekali makan €5-20, belum termasuk biaya transportasi bulanan, laundry, hiburan dan lainnya 🙂

Apabila sudah yakin dengan jurusan, universitas dan estimasi biaya yang harus dikeluarkan, maka silahkan mendaftarkan ke univesitas tersebut dan selamat menunggu LoA (condition atau uncoditional, tidak ada masalah).

Pengurusan Visa Pelajar Self-Funding Study

Untuk langkah-langkah pengurusan visa, mohon cek halaman ini bagian APLIKASI VISA.

Perlu diingat, baik si pelajar mendapat beasiswa ataupun bayar sendiri, pengurusan visa dilakukan oleh pelajar sendiri atau perwakilannya (misalnya, kerabat atau pihak perantara). Pihak kampus pada dasarnya tidak ada campur tangan dalam urusan aplikadi dan pengeluaran visa, kecuali dalam menyediakan surat yang dibutuhkan.

Prosedur aplikasi visa untuk pelajar yang self-funding, sama sama dengan prosedur umumnya, kecuali di bagian BUKTI PEMBIAYAAN.

Bukti pembiyaan untuk peajar yang bayar sendiri dapat berupa Statement of Block Account atau Sponsor Letter. 

Sistem Blocked Account

Sistem Blocked Account ini hitungannya pertahun dan difasilitasi oleh pihak universitas.

Caranya adalah dengan mendepositkan total uang ke pihak kampus, yang berguna untuk membiayai hidup selama setahun (12 bulan) di Belgia. Uang ini akan dimasukkan ke blocked account (rekening khusus). Setelah akun deposito ini siap, kampus akan memberikan surat Statement of Blocked Account (via email dan post). Surat ini bisa pakai sebagai bukti pembiayaan hidup yang merupakan syarat visa. Simple, kan!

Nantinya, tiap bulan pihak kampus akan mengembalikan uang deposito tadi ke rekening pribadi si pelajar, sejumlah biaya hidup bulanan.

 Sebagai contoh, pada 2017 VUB meminta jumlah deposito yang harus ditransfer adalah sebesar €10,000 euro. Dikurangi dengan asuransi perjalanan dan administrasi total €200 euro, kamu mempunyai €9800 euro deposito. Untuk jumlah yang dikembalikan ke kamu adalah €9800/12 bulan, yakni €816.67 per bulannya.

Sistem Sponsorship: Lokasi Sponsor di Indonesia

Yang dimaksud dengan sistem sponsorhip ini adalah biaya kuliah kamu ditanggung oleh pihak individu lain (sponsor) yang bertempat tinggal di Indonesia, seperti ayah/ibu, kerabat, suami, dll, jadi bukan institusi/beasiswa. Pihak yang wajib dihubungi untuk membahas sponsorship ini adalah Kedutaan Belgia di Jakarta.

Untuk menjadi sponsor kuliah ke Belgia, ada berbagai syarat yang harus dipenuhi. Syarat yang paling penting itu adalah si sponsor harus mempunyi penghasilan lebih dari jumlah yang ditetapkan oleh pemerintah Belgia. Jumlahnya berapa? Silahkan tanya ke Kedutaan Belgia di Jakarta untuk info lebih lengkap, karena ada kemungkinan berubah tiap tahunnya 😉

Untuk gambaran, berdasarkan pengalaman teman PPI Belgia ada beberapa keterangan seperti berikut:

  • Awalnya, memastikan apakah si sponsor ini memenuhi syarat ke Kedutaan Belgia,
  • Pihak kedutaan akan memberikan list dokumen yang diperlukan guna mendukung keadaan ekonomi si sponsor yang stabil, seperti slip gaji, bukti aliran dana lain di bank jika ada, dll.
  • Sponsor akan diminta untuk mengisi dan menandatangani surat perjanjian (annex 32) yang disiapkan oleh Keduataan Belgia. Annex 32 ini yang bisa digunakan untuk syarat bukti pembiayaan hidup ketika aplikasi visa studi.
  • Berkas sponsor akan ditinjau dan nantinya akan diinfokan apakah sponsorship ini disetujui atau tidak. Pada umumnya, apabila si sponsor memenuhi syarat dengan benar, sponsorhipnya akan disetujui kok!

Sistem Sponsorship: Lokasi Sponsor di Belgia

Sama seperti keterangan di atas, sponsorship ini harus melibatkan individu lain sebagai sponsor si pelajar. Perbedaannya terletak pada lokasi di mana sponsor itu tinggal, kali ini kita bahas apabila si sponsor tinggal di Belgia. Jadi, pihak berwenang yang harus dihubungi dalam pengurusan surat Financial Statement ini adalah city hall/gemeente/commune dimana si sponsor tinggal.

Apabila kamu berada di Indonesia dan si sponsor di Belgia, maka akan sangat baik apabila si sponsor datang mencari tahu dan mengurus ke gemeente/commune nya sendiri. Meskipun ada beberapa keterangan di website pemerintah Belgia mengenai prosedur ini, akan tetapi kenyataan di lapangan syarat dan prosedurnya bisa berbeda.

Untuk gambaran, berdasarkan pengalaman teman PPI Belgia ada beberapa keterangan seperti berikut:

  • Tanya dulu syarat menjadi sponsor ke gemeente/commune apakah si sponsor ini memenuhi kriteria dari berbagai sisi penghasilan, pekerjaan, tanggungan dll.
  • Apabila cocok, lanjutkan dengan memenuhi syarat administrasi (slip gaji, asuransi, kontrak kerja, dll). Syarat administrasi bisa bervariasi tergantung kebutuhan gemeente/commune-nya.
  • Sponsor akan diminta untuk mengisi dan menandatangani surat perjanjian, annex 32 yang disiapkan gemeente/commune. Annex 32 ini yang bisa digunakan untuk syarat bukti pembiayaan hidup ketika aplikasi visa studi.
  • Sama seperti sebelumnya, berkas sponsor akan ditinjau dan nantinya akan diinfokan apakah sponsorship ini disetujui atau tidak. Pada umumnya, apabila si sponsor memenuhi syarat dengan benar, sponsorshipnya akan disetujui kok!
  • Perlu dipastikan apabila disetujui, apakah pihak gemeente/commune yang akan langsung menghubungi pihak Kedutaan di Belgia mengirimkan surat tsb kamu, atau sponsor kamu yang harus menjemput surat tsb kamu ke gemeente/communenya.

Bagaimana? Apakah masih ada pertanyaan?

Jangan malu dan segan untuk bertanya ke pihak-pihak penting seperti Kedutaan Belgia, pihak universitas, dan pihak gemeente/commune di Belgia karena mereka yang membuat peraturan dan berwenang dalam menentukan kelancaraan aplikasi visa kita 🙂

Bisa ga sih kuliah sambil kerja?

Kuliah sambil kerja ini bukannya tidak mungkin. Namun itu semua kembali ke jadwal sekolah dan peraturan yang berlaku. Di Belgia, mahasiswa S1/S2 boleh bekerja part time max. 20 jam per minggu selama masa sekolah, dan full time selama masa libur. Sementara untuk mahasiswa S3 yang bekerja di universitas jam kerjanya berdasarkan pada kontrak masing-masing.

Jenis pekerjaan yang termasuk dalam kategori student job/part-timer ini bervariasi. Pada umumnya merupakan blue collar jobs, atau biasa yang disebut manual jobs. Jangan seram dulu dengar istilah tersebut, ya! Contoh dari pekerjaan tersebut adalah jadi barista, waiters, kasir di toko, kerja di dapur kampus, babyitting, fruit picking, tukang pos, dll.

Pekerjaan ini diklaim menjadi solusi yang tepat untuk pelajar seperti kita yang menginginkan waktu flexible agar tidak bentrok dengan jadwal kuliah. Kebanyakan dari pekerjaan ini juga mencari mahasiswa internasional yang hanya modal bahasa inggris. Bayarannya per jam berkisar €8-14/jam, dua jam bekerja sudah cukup untuk isi kuota internet (€15/4GB) selama sebulan 😉

Sementara untuk white collars jobs alias kerja kantoran, kemampuan bahasa Prancis atau Belanda sangatlah penting. Kebanyakan kantor yang menyediakan part-time jobs yang menggunakan bahasa inggris sudah bekerja sama dengan universitas, alias ikatan magang. Jadi apabila kamu menginginkan hal ini, cek lah kurikulum kampus tsb!

Penting! Untuk bekerja dimanapun, kita sebagai WN asing yang datang menggunakan Student Visa wajib memiliki Ijin Kerja tipe C (kartunya warna oranye). Student working permit ini bisa diurus di gemeente/commune dimana bertempat tinggal.

Untuk artikel lainnya, silahkan baca mengenai kehidupan di Belgia, tulisan lainnya di kolom ¨baca juga¨ atau klik Â¨konten blog¨.